Seputar pengalaman sebagai seorang penjual
Sebagaimana yang saya ceritakan sebelum bahwasannya saya mempunyai aktivitas baru, sebagian teman-teman telah mengetahui bahwasannya saya sedang apa dii sebut saja bisnis,mmm iyakah apakah kata-kata ini tepat yang dimana saya hanya menjual jilbab, baju gamis, masker kain dan jualan pulsa. Sebernarnya saya dari dulu menyukai yang namanya menjual mungkin karna sejak SD suka menjual hingga kebawa sampai saat ini, sedikit cerita mengenai masa SD saya bahwa waktu saya SD rela-relain datang di sekolah pagi sekali hanya untuk bisa menjualkan bakwan salah satu ibu rumah tangga yang rumahnya di sekitaran sekolah itu, karna biasanya mereka menyuruh kami untuk menjualnya kemudian kami di beri semacam imabalan begitu dan rasanya mendapatkan imbalan itu senang sekali, meskipun dari imbalan itu kita belanja juga lumayan untuk bisa nambah-nambah uang jajan kan?hehehe. Lanjut cerita pada akhirnya tanteku membelikan semacam camilan begitu kerupuk-kerupuk dan snack lainnya untuk di jual di sekolah setiap hari dan saya sangat senang akan hal itu, waktu Sd itu juga saya menjual ubi goreng, serikaya sampai manisan cermai. Saya juga pernah menerimah sebuah kata yang tidak begituh elok di dengar saya masih ingat betul bagaimana dia melontarkan kata-katanya, bagaimana dia menjatuhkan saya, bahkan saya masih ingat betul bahwasannya dia membanting jualanku, kebetulan saat itu dia adalah seorang kakak kelasku jadi saya tidak berdaya untuk melawannya bahkan saya tidak berkata-kata saat itu, mungki. Saat itu saya belum tau yang namanya sakit hati sehingga tidak begituh mempermasalahkan hal itu tapi saya masih ingat bahwasanya ketika saya pulang sekolah saya menceritakan hal tersebut, sebenarnya ketika saya mengingat peristiwa ini saya merasa sakit hati tapi sudahlah telah berlalu, maafkan saya yang masih menyimpang luka di hatiku saya tidak tau sampai kapan saya akan mengingat peristiwa itu tapi insya allah saya tidak dendam cuma lukanya saja yang masih membekas. Next terkait dengan judul di atas mengenai bank BRI iya sudah berberapa minggu ini saya ke Bank untuk menyimpang uang di atm sebagaimana dengan minggu-minggu sebelumnya ketika ke bank memang selalu menunggu sebagaimana yang saya ceritakan sebelumnya, tapi kali ini ketika saya ke bank BRI Syekh Yusuf yang di lepo-lepo itu di penuhi dengan orang, saya tidak tau jelas mengapa seperti ini, namun jika kita mengamatinya mungkin masa pencairan dana beasiswa karna hal ini nampaknya siswa-siswa Sd dengan orang tuannya, saat itu saya meminta nomor antrian namun tidak di berikan dengan alasan sudah banyak yang menunggu bahkan kata salah satu petugasnya untuk nomor antrian menuju teller itu sudah habis, dan mengatakan kembalilah jam satu atau ke bank Bri cababng Puwatu tapi saya memutuskan untuk pulang saja gitu, akhirnya saya pulang istirahat dan saya kembali ke bank yang tadi jam setengah dua, dan suatu hal yang masih tak terduga ternyata masih banyak sekali yang mengantri masyallah, dan petugasnya lagi-lagi mengatakan nomor antrian menuju teller sudah habis, sedihnya untung kali ini tidak berangkat sendirian, akhirnya memutuskan untuk ke bank Bri yang ditunjukkan sebelumnya dengan modal nekat sebenarnya saya tidak mengetahui dimana tempatnya sehingga ketika saya di atas mobil membuka google maps untuk mengetahui dimana wilayahnya bank tersebut, pada saat di atas mobil ada seorang ibu-ibu yang menunjukkan bank tersebut. Setibanya di bank alhamdulillah hanya menunggu beberapa menit saya mendapat nomor antrian 119, dan saat itu sudah nomor antrian 117 jadi menunggunya tidak begituh lama. Setelah semuanya selesai kami pun pulang. Terimakasih kepada yang telah sabar menemaniku, maafkan telah merepotkannya dan membuatnya lelah sampai menyita waktu istirahat.
Komentar
Posting Komentar