Antrian
Assalamu
Alaikum wr.wb
Siapa
yang tidak pernah merasakan yang namanya antri baik dalam hal-hal yang ringan
ataupun dalam hal bisa dikatakan berat, menurut saya antrian sebelas duabelas
dengan menuggu ya iyalah gengs mengantri satu paket dengan menunggu
perbedaannya apa yaa, menurut saya perbedaannya dari segi pengucapan boleh,
tapi dari segi situasi juga sii, menurut saya juga bahwa tidak semua menunggu
itu bisa dikatakan dengan mengantri ya? Tapi kalau mengantri sudah pasti masuk
dalam menunggu. Mungkin contohnya gini menunggu jodoh segerah datang kerumah
bertamu sekaligus bertemu dengan orang tua dan membawa keluarganya dengan
maksud melamar misalnya(upss), atau lagi antri dalam pembagian jodoh, yang
sekarng belum nikah karna urutan jodohnya belum Nampak, belum jelas kapan
waktunya akan segera datang yaa sama dengan kematian pula kita tidak tau juga
kapan datangnya, saya sering mendengar bahwasannya jodoh, dan kematian itu satu
paket, kita tidak tau kapan datangnya gitu entah jodoh yang lebih dulu atau
kematian yang terlebih dahulu, terus kalau kematian yang lebih dulu gimana
dengan jodoh kita ini? Saya selalu mendengar bahwasannya jika kita tidak bertemu
dengan jodoh kita di dunia tapi di
akhirat kita akan di pertemukan ini perkataan Uztad loh, tenang saja para
jomblo-jomblo fisabillillah, mungkin sekarang kita belum nikah meskipun
sekarang sedang musim-musim nikah yang setiap hari menhiasi dinding social media
yang kita miliki, yang terkadang munculmi rasa baper. Jodoh dan kematian itu
semua telah ditentukan dan di rencanakan oleh yang Maha yang memiliki rencana
yang terbaik untuk hamba-hambanya yang tak boleh kita bandingkan dengan para top
manajer, CEO suatu perusahaan yang terkenal dengan perencanaanya, pengelolaannya dan fungsi
manajeman lainnya. Kembali ke judul
latar belakang saya mengankat judul ini karna saya sudah sering kali
mengalaminya, iya tepatnya hari senin tanggal 16 Oktober 2017, saya ke bank
untuk menabung accieh menabung sebenarnya bukan menabung si hanya kembalikan
uang lagi ke atm jadi non tunai, kita biasa katakan kasih masuk uang di ATM, saya merasa sulit mengatakannya hal soalnya
saya lagi belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik ini hehehee. Tepat pada
jam Sembilan lewat beberapa menit, tapi saya lupa berapa menit lewatnya, sebenarnya
planingnya itu jam Sembilan sudah di ATM tapi karna lagi menunggu beberapa
teman dulu yang mau mengurangi bebannya nanti di akhirat hehehe iyaa mereka mau
membayar uang pulsa, kan saya lagi menjual pulsa dan hari itu pun juga sudah
saatnya kembali beli saldo, tapi guys saya bukan hanya menjual pulsa lohh saya
juga jual jilbab, gamis dan masker kain, upsss semacam promo ya? Ya nggak apa-apalah
biar kalian tau saja. Pada saat itu teman-temanku itu pada masuk kuliah jadi
saya harus menunggunya keluar terlebih dahulu, apakah ini bisa dikatakan juga
mengantri tapi susunan kata-katanya gimana yaa apa gini saya lagi antri untuk
bertemu dengan teman-temanku, umm saya pikir tidak enak kita membacanya kalau
gitu. Kemudian setelah saya menunggu yaa bisa di katakana lumayan lama kali yaa
mungkin ada setengah jam, sampai saya mengantuk
setelah saya bertemu dengan mereka saya berangkat ke Bank seorang diri
hal ini berbeda dengan minggu sebelumnya yang dimana minggu sebelumnya saya ke
Bank lagi tapi tidak sendiri, tapi tidak masalah karna menurut saya tidak elok
juga jika tidak terbiasa sendiri untuk melakukan suatu aktivitas, apalagi hal
ini terkait kebutuhan pribadi jadi sayajuga harus belajar mandiri tidak selalu ditemani, namun tidak selamahnya
juga suatu waktu saya juga butuh
ditemani, ditemani bertemu dengan keluargamu misalnya, upss.
Saya
berangkat ke Bank dengan menggunakan angkutan umum seperti biasa, jarak dari
kampus IAIN ke Bank BRI Syech Yusuf bisa ditempuh dalam kurung waktu 20 menit
kira-kira dengan menggunakan mobil angkutan umum. Sesampai di Bank BRI saya
melihat begituh banyaknya orang yang sedang antri/menunggu, tepat ya jika kita gunakan
keduanya kata tersbut dalam kondisi ini dan saat itu saya mendapat nomor
antrian nomor 65, sedangkan nomor yang sedang dalam proses nomor 39 kalau tidak
salah, kalian bisa bayangkan seberapa jauhnya dari nomor 65 dengan 39 belum
lagi dengan orang-orang yang bisa saja langsung ke teller tanpa menggunakan
nomor antrian lagi. Ada beberapa kegiatan yang sempat saya lakukan untuk
mengisi waktu kosong dalam menunggu atau bisa katakana menhiasinya dalam
menunggu biar menunggu juga memiliki seni heheh, saya main hp,baca buku dan
main game untuk menhilangkan rasa ngantuk, tapi semunya tidak ada yang mampu
untuk melawan rasa ngantuk yang tak kunjung hilang bahkan saya telah sempat
tertidur dengan menyandarkan kepalaku ke kursi bagian depan, tanpa saya sadari
hpku jatuh dan mengalami keretakan pada layar, ketika hpku terjatuh di lantai
saya menjadi pusat perhatian bagi orang yang berada di sana, saya pun
bertingkah sok polos pura-pura tidak tau, dan cuek dengan mereka setelah
menunggu beberapa jam yang kurang lebih 2 jam kira-kira akhirnya nomor
antrianku telah di sebut, setelah selesai urusan dengan teller sayapun harus
melakukan transfer karna saya harus beli saldo kemudian membayar jilbab yang
telah di pesan. Kemudian setelah semuanya telah selesai saya pun kembali ke kos
salah satu temanku yang mengajak untuk makan siang di kosnya. Dalam pengalaman
hari itu saya menyadari bahwa betapa berat yang namanya sabar, kemudian
susahnya pula untuk menhasilkan pendapatan tersendiri dalam hal ini mencari
uang denga usaha yang bisa kita lakukan.
Wassalam
Komentar
Posting Komentar