Langsung ke konten utama

makalah Perencanaan dan pengorganisasian Kinerja Pendidikan


Perencanaan dan Pengorganisasian Kinerja Pendidikan  
Dosen pengampu: Syamsuddin S.pdI, M.pd.


 










Makalah Ini DiSusun Untuk Memenuhi Salah Satu
 Tugas Mata Kuliah Manajeman Kinerja dalam pendidikan
Prodi Manajeman Pendidikan Islam


Oleh kelompok I:
Herlina                                    15010103050
Nurhalijah Dm            15010103006
Rohayanti                    15010103030
Ratna Ningsih             15010103010
Husnu A Salim            15010103002
Suytno                         15010103051

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2017

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha-kuasa. Atas kehendak-Nya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam diahanturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw. Karena perjuangan beliau kita dapat menikmati iman kepada Allah Swt.
            Penulisan makalah tentang tarekat dan perkembangannya ini merupakan pemenuhan tugas kuliah. Bahan penulisan makalah ini dari rangkuman buku studi akhlak tasawuf. Diharapkan dengan penulisan makalah ini dapat mendorong dan membantu civitas akademika dalam mencari informasi yang relevan dan actual. Karena tujuan penulisan makalah ini untuk membantu membantu mahasiswa dan dosen dalam proses perkuliahan. Adapun bagi para pembaca selain kalangan kampus makalah ini berguna untuk menyelami dan memperluas tentang tarekat dan perkembangannya.
            Selanjutnya, penulis mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelsaikan makakalh ini. Mudah-mudahan Allah Swt. Membalas amal baik merupakan amal jahiriyah hendaknya, amin.
            Akhirnya penulis, menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan-kekuranganyang harus di perbaiki dan saran serta kritik sangat penulis harapkan untuk perbaikan. Penulis berharap agar makalah ini dapat digunakan secara maksimal sebagai penunjang belajar.

                                                                                                Kendari, April 2017
                                                                                   
                                                                                         Penyusun



DAFTAR ISI
Halaman Judul  ...........................................................................................      i       
Kata Pengantar ...........................................................................................      ii
Daftar Isi                                                                                                           iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang..................................................................................      1
B.     Rumusan masalah.............................................................................      1
C.     Tujuan..............................................................................................      1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Perencanaan kinerja pendidikan ......................................................      2
B.     Pengorganisasian kinerja pendidikan...............................................      8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................        12
B.     Saran................................................................................................        13
DAFTAR PUSATAKA
                                                                                                   


                BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Berkembangnya suatu kualitas pendidikan tidak lepas dari peran kinerja para tenaga pendidik. Tanpa kinerja yang baik maka pencapaian kualitas dalam pendidikan akan sulit akan dicapai. Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang industry mulai yang pengemban misi ganda yaitu  profit dan social, lembaga pendidikan harus menempatkan penjaminan mutu sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan atau kegagalan. Sebab tanpa ada penjaminan mutu, lembaga pendidikan sulit untuk melihat sejau mana berkualitas atau tidak berkualitasnya lulusan. Dua hal terpenting yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah kepemimpinan dan mutu manajeman. Secara konseptual manajeman pendidikan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan mengenai (sumber daya manusia, sumber belajar, kurikulum dan fasilitas) untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Mengingat begitu pentingnya perencanaan dan pengorganisasian dalam suatu lembaga pendidikan. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai perencanaan dan pengorganisasian kinerja pendidikan,
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya yaitu:
1.      Bagaimana perencanaan kinerja pendidikan?
2.      Bagaimana pengorganisasian kinerja pendidikan?
C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuannya yaitu:
1.      Untuk mengetahui perencanaan kinerja pendidikan.
2.      Untuk mengetahui pengorganisasian kinerja pendidikan.

 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perencanaan Kinerja Pendidikan
1.      Pengertian Perencanaan Kinerja pendidikan
Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto perencanaan adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Prajudi Atmosudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan dating dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.[1]
Jadi perencanaan adalah suatu kegiatan penyusunan segala kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan.
Gilbert mendefinisikan kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Murphy menyatakan bahwa kinerja merupakan seperangkat perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi atau unit organisasi tempat bekerja. Widodo mengatakan bahwa kinerja adalah melakukan suatu kegiatan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti diharapkan.  Sedangkan Mangkunegara bahwa kinerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.[2]  
Menurut William H. Newman dalam bukunya  Administrative Action Techniques of Organization and Management mengemukakan bahwa “perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.” Kemudian yang dimaksud dengan perencanaan kinerja merupakan titik awal dari suatu siklus manajemen kinerja dalam sebuah lembaga pendidikan.[3]
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan seseorang atau kelompok yang sesuai dengan tanggung jawabnya yang diberikan dalam mencapai tujuan suatu organisasi yang sesuai dengan yang diharapkan.
Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas no. 20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi diri secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Sedangkan menurut Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara pengertian pendidikan adalah yaitu tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak yang bermaksud menuntun segala kekuatan kodrati pada anak-anak itu supaya mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat mampu menggapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya.[4]
Jadi, berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang dilalui oleh setiap individu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai pengertian perencanaan, kinerja dan pendidikan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perencanaan kinerja pendidikan adalah suatu proses penyusunan segala kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan di masa yang akan datang secara berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan dan menimbangkan serta memutuskan kegiatan/pekerjaan yang akan memberikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan pada pendidikan.
Sebelum kita melakukan perencanaan kinerja pendidikan, terlebih dahulu harus ditetapkan apa yang menjadi tujuan dan sasaran pendidikan pada berbagai tingkatan. Dalam perencanaan kinerja pendidikan yaitu mempersiapkan semua komponen-komponen pendidikan agar dapat terlaksana proses belajar mengajar yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan dalam mencapai sasaran pendidikan seperti yang diharapkan[5] Perencanaan ini merupakan suatu penentu adanya perbedaan kinerja satu organisasi dengan organisasi lain. Dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan maka yang membuat perencanaan tersebut membuat rencana yang secara matang karena sesungguhnya perencanaan itu memberikan arah, mengurangi pengaruh perubahan, menumbuhkan penyumbangan dan menyusun ukuran untuk memudahkan proses-proses manajerial yang lain terutama fungsi pengaawasan.[6]
Perencanaan kinerja pendidikan merupakan hal terpenting dari manajemen kinerja. Perencanaan melihat masa depan untuk memaksimalkan kinerja yang akan datang dan bukannya menganalisis kinerja yang lalu. Perencanaan kinerja pendidikan merupakan proses dimana guru dan kepala sekolah bekerja sama merencanakn apa yang harus dilakukan  dalam situasi yang dalam perencanaan kinerja pendidikan, kita harus meninjau ulang rencana pembelajaran dan menentukan program apa yang harus dilakukan dan bagaimana masing-masing dari program terlibat dalam rencana tersebut. akan datang. Kepala sekolah dan guru tidak hanya perlu merencanakan program dan harapan terhadap kinerja, tetapi juga harus memiliki kegiatan pengembangan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki masig-masing peserta didik.

2.      Tahapan-tahapan dalam perencanaan kinerja pendidikan
Pada dasarnya semua kegiatan perencenaan melalui empat tahapan dasar yaitu:
a.       Tahap pertama adalah menetapkan tujuan. Dalam perencanaan kinerja pendidikan perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan suatu lembaga pendidikan dengan kelompok kerja. Tanpa rumusan yang jelas atau tanpa penentuan tujuan yang jelas yang akan dicapai kedepannya maka lembaga pendidikan ini akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
b.      Tahap yang kedua yaitu merumuskan  keadaan saat ini. Maksudnya yaitu melihat berada diposisi bagaimana lembaga pendidikan itu saat ini dari tujuan pedidikan yang hendak dicapai kedepannya, atau melihat berbagai sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan yang merupakan hal yang sangat penting karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
c.       Tahap ketiga yaitu mengindentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Maksudnya yaitu dalam merencanakan segala kegiatan yang akan kita lakukan di masa yang akan datang kita harus melihat segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan dalam perencenaan perlu dilakukan identifikasi  untuk mengukur kemampuan lembaga pendidikan  dalam mencapai tujuan.
d.      Tahap keempat yaitu tahap mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Pada tahap akhir dalam proses perencanaan kinerja pendidikan ini meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam suatu lembaga pendidikan.[7]
3.      Model-model perencanaan kinerja  pendidikan
Menurut Husaini Usman model-model perencanaan kinerja pendidikan dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
a.       Model Komprehensif
Model ini digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi di dalam penyelenggaraan pendidikan oleh karena adanya perubahan mengharuskan kita melakukan suatu peninjauan ulang atas sejumlah rencana yang telah dibuat sebelumnya sehingga ketika kita akan melakukan kerja atau kegiatan sesuai dengan tujuan.
b.      Model Costing (pembiayaan) dan keefektivitasan biaya
Model ini sering digunakan untuk bidang garap proyek, dengan maksud untuk mendapatkan efesiensi dan efektifitas kerja.
c.       Model PPBS
Model PPBS (Planning, Programming, Budgething, System) banyak diterapkan dalam pendidikan tinggi. Model ini ditandai dengan adanya analisis secara mendalam, sistemik dan komprehensif atas tujuan dan kegiatan melalui sejumlah pengembangan program dengan pemanfaatan dana/anggaran seefisien dan seefektif mungkin.
d.      Model Target Setting
Model ini digunakan untuk memprediksi tingkat perkembangan suatu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu tertentu (sampai dimana dan seperti apa tujuan yang telah dicapai).[8]
4.      Fungsi perencanaan kinerja pendidikan

Kita ketahui bahwa perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajeman, yang banyak pendapat menempatkannya pada urutan pertama sebelum melakukan atau menerapkan fungsi manajeman yang selanjutnya. Kita ketahui begituh pentingnya perencanaan kinerja pendidikan, sehingga perencanaan itu sendiri disusun untuk dapat difungsikan sebagai pemberi petunjuk atau arah pada pelaksanaan pendidikan, acuan monitoring suatu kemajuan dan pelaksanaan program pendidikan, menjadi kriteria penilaian untuk mendeteksi hambatan dan bahkan penyimpangan, dan lebih dari itu dapat menjadi pelatar atau media pembaharuan atau inovasi. Menurut Rifa’I memberikan bahwa fungsi dari perencanaan itu ada 7 macam yaitu:
a.       Merupakan titik tolak untuk memulai kegiatan, dan akan menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
b.      Merupakan pengangan dan arahan dalam pelaksanaan.
c.       Meningkatkan kerjasama dan koordinasi.
d.      Mencegah, sedikitnya mengurangi pemborosan, baik berupa pemborosan waktu, tenaga, maupun materialnya.
e.       Memudahkan evaluasi teratur.
f.       Memudahkan penyesusaian dan situasi yang lebih memungkinkan untuk mengadakan adjusting, redjusting dan re-planing.[9]
Dari beberapa macam fungsi perencanaan tersebut di atas, masih ada satu lagi yang dianggap penting dari adanya suatu perencanaan,. Peter Drucker dikatakan bahwa, perencanaan itu tidak dapat menhilangkan resiko-resiko keputusan jangka panjang. Dalam hal ini dapat kita katakan bahwa walaupun suatu jenis kegiatan/program telah dipersiapkan dan direncanakan seacara baik dan matang, dalam pelaksanaannya dimungkinkan sekali terjadi adanya ketidaksesuaian antara apa yang telah direncanakan dengan apa harusnya terjadi, dan hal ini yang tak dapat diperkirakan sebelumnya. Suatu perencanaan itu bersifat dinamis dengan demikian dalam suatu pelaksanaan satu program kinerja, perlu kiranya diadakan pemantauan dan pengawasan. Jika sekiranya kita mendapati sesuatu yang menyimpang dari unsur perlu sekiranya diadakan pembetulan (kembali kepada rencana yang telah ada) dengan secara baik. Hasil dari kegiatan merencanakan ini adalah berupa adanya program kerja. Yang artinya suatu kegiatan menjabarkan suatu rencana agar menjadi lebih operasional disebut dengan memprogramkan itu penting. Dengan demikian di sini program atau program kerja itu adalah pertautan antara kegiatan, tempat, waktu, material, dan manusia. Dalam membuat suatu program kegiatan kerja atau merencanakan kegiatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a.       Orang-orang yang akan berpartisipasi dalam merencanakan hendaknya diikutsertakan dalam pengembangan prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang akan menguasainya, sehingga menhasilkan kinerja yang diharapkan.
b.      Para penasihat administravi, kurikulum, kelompok kerja guru-guru, dan kelompok formal lain akan memperlancar perencanaan wilayah sekolah apabila diikut sertakan.
c.       Hendaknya tidak ada paksaan terhadap orang-orang untuk berpartisipasi, tapi juga hendaknya tidak mengasingkan orang-orang yang berminat.[10]
Berdasarkan beberapa  hal-hal yang harus diperhatikan diatas bahwa perencanaan disini harus benar-benar disusun secara matang sebaik mungkin, orang-orang yang terlibat dalam penyusunan rencana kerja pendidikan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang harus benar-benar menyusun kegiatan-kegiatan atau program kerja pada pendidikan sesuai dengan tujuan. Mengingat betapa pentingnya perencanaan kinerja  pendidikan maka dalam penyusunan perencanaan senantiasa kita memperhatikan masalah kepentinagan lemabaga pendidikan itu sendiri dan kepentingan masyarakat luas. Jadi membuat suatu perencanaan yang sifatnya makro sangatlah diperlukan pemikiran dan penelaahan yang sungguh-sungguh dan cermat.
B.     Pengorganisasian Kinerja Pendidikan
  1. Pengertian Pengorganisasian kinerja Pendidikan
Menurut Stoner pengorganisasian merupakan satu proses dimana aktivitas kerja disusun dan dialihkan kepada sumber tenaga untuk mencapai tujuan. Menurut Jaafar Muhammad pengorganisasian adalah penyusunan sumber-sumber organisasi dalam bentuk kesatuan dengan cara yang berkesan agar tujuan dan objektif organisasi yang dirancang dapat dicapai. Menurut Malayu S. P. Hasibuan pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.[11] Sedangkan menurut Menurut Supandi adalah suatu upaya membina dan memapankan antara kegiatan, personalia dan faktor fisik yang harus dilakukan dan dibutuhkan, menkoordinasikan sumber yang ada, pimpinan mendesain struktur formal bagi tugas dan hubungan kewenangan yang akan menjamin efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan.[12]
Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pengorganisasian kinerja pendidikan adalah suatu proses penentuan, pembentukan atau pembagian tugas/pekerjaan bagi individu-individu yang terdapat pada lembaga pendidikan dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan yang telah disusun oleh pimpinan di dalam perencanaan kegiatan atau pekerjaaan yang akan di lakukan pada lembaga pendidikan  yang dimana hasil dari sebuah pengorganisasiaan adalah struktur organisasi  yang lebih terarahnya pembagian tugas/pekerjaan yang akan dilakukan oleh setiap individu sehingga dapat memberikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan maka tercapailah  tujuan yang telah ditentukan sebelumnya pada lembaga pendidikan.
2.      Prinsip-prinsip pengorganisasian kinerja pendidikan
Organisasi merupakan suatu tempat berkumpulnya individu dengan berbagai macam karakter, perilaku dan penegtahuan, perlu kiranya dibuat atau disusun ditempatkan dengan secara tepat dan proporsioanal. Apabila orang-orang yang ditempatkan atau digabungkan dalam satuan-satuan atau sub-unit organisasi dia dapat/mampu bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan secara baik, maka hal ini dapat dikatakan organisasi ini telah sehat. Selain sehat, organisasi sekolah diharapkan juga dapat berjalan secara efektif dan efisien, yaitu apabila satuan- satuan organisasi dan orang-orang yang yang telah diberi tanggung jawab dapat bekerja dengan secara maksimal, dan ada perbandingan yang terbaik antara usaha yang telah dilakukan dengan suatu hasil yang telah dicapai. Menurut Amir Dain Indrakusuma untuk menciptakan suatu kondisi sebagaiman yang disebut di atas maka ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan yaitu:
a.       Perumusan tujuan yang jelas. Maksudnya yaitu kita merumuskan tujuan akan kita  capai secara jelas di dalam pendidikan sehingga ketika kita akan melakukan kegiatan atau suatu pekerjaan kita dapat mengetahui arah dari pekerjaan kita sehingga dapat memberikan suatu kinerja yang diharapkan di dalam suatu lembaga pendidikan.
b.      Pemiliihan kesatuan tujuan. Maksud dari pemilihan kesatuan tujuan yaitu didalam perencanaan kinerja pendidikan pimpinan lembaga pendidikan dan para tenaga pendidik menyatukan tujuan didalam lemabag pendidikan sehingga tidak ada hal-hal yang dapat menyimpang dari tujuan bersama dalam suatu lembaga pendidikan.
c.       Pengutamaan tujuan. Pengutamaan tujuan ini merupakan salah satuh prinsip pengorganisasian kinerja pendidikan yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian kinerja pendidikan karna tanpa kita mengutakan tujuan yang telah ingin kita capai maka suatu sekolah atau lembaga tidak berjalan sesuai dengan yang kita ingin capai.
d.      Pembagian pekerjaan atau tugas, yaitu dimana pimpinan membagi-bagi tugas/pekerjaan kepada orang-orang yang terdapat didalam lembaga pendidikan sesuai dengan keahlian atau sesuai dengan kemampuannya.
e.       Pelimpahan wewenang, yaitu pimpinan memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada anggota-anggota yang terlibat dalam pengorganisasian.[13]
Pengorganisasian kinerja pendidikan merupakan kegiatan yang yang harus dilaksanakanoleh setiap pimpinan pendidikan setelah kagiatan perencanaan kinerja pendidikan dilaksanakan. Dengan demikian kegiatan perencanaan kinerja pendidikan harus berpijak pada perencanaan kinerja pendidikan yang telah disusun sebelumnya.


  1. Proses pengorganisasian kinerja pendidikan
Proses suatu organisasi dalam suatu lembaga pendidikan adalah meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas, pengelompokan dan pengklafisikasian tugas-tugas, serta pendelegasian wewenang di antara personil atau karyawan perusahaan.
Tahap-tahap atau langkah-langkah manajemen dalam membentuk kegiatan pada proses pengorganisasian sendiri meliputi:
a.       Sasaran, pimpinan harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin di capai.
b.      Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya pimpinan harus mengetahui, merumuskan dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang di perlukan untuk mencapai tujuan pendidikan dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang di perlukan yang akan dilakukan.
c.       Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya pimpinan harus mengelompokan kegiatan-kegiatan dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama, kegiatan-kegiatan yang bersamaan serta berkaitan yang terdapat dalam satu unit kerja atau satu departemen.
d.      Pendelegasian wewenang, artinya pimpinan harus menetapkan besarnya wewenang yang harus didelegasikan kepada setiap orang yang terlibat.
e.       Rentang kendali, artinya pimpinan harus menetapkan jumlah personil pada setiap departemen.
f.       Perinciaan peranaan perorangaan, artinya pimpinan harus menetapkan tugas-tugas perorangan
g.      Tipe organisasi, artinya pimpinan harus menetapakn tipe organisasi,  apa yang akan dicapai, apakah line organization, line and staff organization atau fuction organization.
h.      Bagan organisasi, artinya pimpinan atau organisator harus menetapkan bagan atau struktur organisasi yang bagaimana yang akan di pergunakan.[14]




[3] Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Rajagrafindo, 2014)  h.35
[4] Jay Liem http://9wiki.net/pengertian-pendidikan  di unduh pada 2 April 2017. Pukul 20.20 p.m
[5] Veithzal Rivai dan Syliana Murni, Managemant Education, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012)  h. 103
[6] Syamsuddin, http://syamsuddincoy.blogspot.co.id/2012/02/perencanaan.html di unduh pada 2 April 2017. Pukul 21.00 p.m
[7] Syamsuddin, http://syamsuddincoy.blogspot.co.id/2012/02/perencanaan.html di unduh pada 2 April 2017. Pukul  21.00 p.m
[8] Hizbul Muflihin, Administrasi Pendidikan,(Klaten: CV Gema Nusa, 2015)  h. 70-71 
[9] Ibid  h. 59  
[10] Ibid, h. 60-62
[11]Herianto Nasution, https://www.facebook.com/herianto.nasusiosen/posts/503718333032704  di unduh 2 April 2017 Pukul 20.00 p.m
[12] Ibid, h. 72.
[13] Ibid, h. 75
[14] Syaifuddin Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2013) h. 49
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Perencanaan kinerja pendidikan adalah suatu proses penyusunan segala kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang secara berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan dan menimbangkan serta memutuskan kegiatan/pekerjaan yang akan memberikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan pada pendidikan. Adapun tahapan dalam perencanaan pendidikan yaitu menetapkan tujuan, merumuskan  keadaan saat ini, mengindentifikasi segala kemudahan dan hambatan, mengembangkan rencana. Kemudian model-model perecanaan yaitu, model komprehensif, costing, ppbs, dan target setting. Sedangkan fungsi dari perencanaan kinerja pendidikan yaitu sebagai perumusan dari kegiatan yang akan dilakukan, sebagai arahan dalam kegiataan, mengurangi pemborosan waktu, biaya, maupun material, dan lebih memudahkan penyesuaian situasi.
2.      Pengorganisasian kinerja pendidikan adalah suatu proses, pembentukan atau pembagian tugas/pekerjaan bagi individu-individu yang terdapat pada lembaga pendidikan dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian kinerja pendidikan yaitu perumusan tujuan yang harus jelas, pemilihan kesatuan tujuan, pengutamaan tujuan, pembagian pekerjaan, dan pelimpahan wewenang. Kemudian proses pengorganisasian kinerja pendidikan yaitu sasaran, pimpinan harus mengetahui tujuan, penentuan kegiatan-kegiatan, pengelompokan kegiatan-kegiatan, pendelegasian wewenang, perinciaan peranaan perorangaan, dan tipe organisasi.

B.     Saran
Kami selaku penulis dari makalah ini menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, dan masih banyak terdapat kekurangan ,kedepannya kami akan lebih focus dan detail menyelesaikan makalah. Makalah ini mungkin tidak sesuai dengan harapan dan masih banyak kekurangan-kekurangan, penulis sangat membutuhkan masukan dan saran dari berbagai pihak guna untuk memperbaiki demi kesempurnaan makalah yang disusun.


 DAFTAR PUSTAKA
HeriantoNasution,https://www.facebook.com/herianto.nasusiosen/posts/503718333032704  di unduh 2 April 2017. Pukul 20.10 p.m
Jay Liem, http://9wiki.net/pengertian-pendidikan/ di unduh pada 2 April 2017. Pukul 20.20 p.m
Rivai, Veithzal dan Murni, Syliana. Managemant Education. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2012.
Syamsuddin, http://syamsuddincoy.blogspot.co.id/2012/02/perencanaan.html di unduh pada 2 April 2017. 21.00 p.m
Sagala, Syaifuddin. Administrasi pendidikan kontemporer. Bandung: Alfabeta. 2013.
Wibowo. Manajeman Kinerja. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada. 2014.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan dan penyusunan Analisis SWOT Butik Hr Alula Raesha

Assalamu alaikum wr.wb Selamat pagi, perasaan saat ini adalah kembung hal ini dikarenakan semalam telat tidur ataupun biasanya dibilang begadang untuk mengerjakan sebuah tugasku dalam mata kuliah manajeman strategik adapun tugasnya yaitu:  A.     Analisis SWOT Butik “HR Alula Raesha”             Butik Hr Alula Raesha merupakan salah satu perusahaan butik yang bergerak dibidang fashion busana muslimah. Penempatan lokasi yang strategis berada di wilayah salah satu Perguruan Tinggi Islam yang ada di Sulawesi Tenggara yaitu IAIN Kendari yang tepatnya Jln. Sultan Qoimuddin No. 17 Baruga Kendari sehingga akan dapat memudahkan konsumen untuk mengujunginya kami juga melakukan penjualan online.             Semenjak berdirinya dari tahun 2015 hingga saat ini butik ini pernah mengalami pasang surut, baik karena adanya persaingan bisnis ataupun karna krisis ekon...

Filsafat

1. tidak semua manusia dapat berpikir filsafat karna sebagian manusia ketika berpikir hanya mampu betpikir saja dan belum tentu yang dipikirkannya itu bermakna atau mempunyai tujuan yang jelas dan tanpa mencari solusi yang di pikirkannya. Sedangkan manusia yang mampu berpikir filsafat yaitu manusia yang berpikir pada awalnya memiliki rasa kekaguman, keherangan, kesangsian, kesadaran tentang keterbatasan pada suatu hal sehingga mendorong manusia untuk berpikir kritis dengan tujuan untuk mendapatkan unsur-unsur yang hakiki sehingga dihasilkan pemahaman yang mendalam yang bersifat universal. 2. ciri berpikir filsafat dan syarat berpikir filsafat. Ø   ciri berpikir filsafat a.        Berfikir secara radikal. Artinya berfikir sampai ke akar-akarnya. Radikal berasal dari kata Yunani radix yang berarti akar. Maksud dari berfikir sampai ke akar-akarnya adalah berfikir sampai pada hakikat, esensi atau sampai pada substansi yang dipikirkan. Manusia yang b...

Fungsi Kayboard

CTRL & C (Copy) Untuk Menyalin CTRL & X (Cut) Untuk Memotong. Bukan Pisau tentunya   CTRL & V (Paste) Menempelkan/melekatkan sehabis kita copy/cut CTRL & Z (Undo) DELETE  (Hapus)   SHIFT & DELETE Fungsinya Untuk Menghapus  item yang dipilih secara permanen tanpa masuk item di Recycle Bin) CTRL sambil menarik item (salinan item yang dipilih) CTRL & SHIFT saat menyeret item (buat shortcut   item yang dipilih) F2 pada keyboard (memberi nama ulang item yang dipilih CTRL & kanan panah (pindah penyisipan titik awal kata berikutnya) CTRL & LEFT ARROW (pindah penyisipan titik awal kata sebelumnya) CTRL & tanda panah bawah (pindah penyisipan titik awal ayat berikutnya) CTRL & tanda panah atas (pindah penyisipan titik permulaan paragraf sebelumnya) CTRL & SHIFT dengan salah satu tombol panah (menyoroti sebuah blok teks) PERGESERAN dengan salah satu tombol panah (pilih lebih dari satu item di jendela atau pad...

Apa bedanya antri dengan menunggu?

Antrian Assalamu Alaikum wr.wb             Siapa yang tidak pernah merasakan yang namanya antri baik dalam hal-hal yang ringan ataupun dalam hal bisa dikatakan berat, menurut saya antrian sebelas duabelas dengan menuggu ya iyalah gengs mengantri satu paket dengan menunggu perbedaannya apa yaa, menurut saya perbedaannya dari segi pengucapan boleh, tapi dari segi situasi juga sii, menurut saya juga bahwa tidak semua menunggu itu bisa dikatakan dengan mengantri ya? Tapi kalau mengantri sudah pasti masuk dalam menunggu. Mungkin contohnya gini menunggu jodoh segerah datang kerumah bertamu sekaligus bertemu dengan orang tua dan membawa keluarganya dengan maksud melamar misalnya(upss), atau lagi antri dalam pembagian jodoh, yang sekarng belum nikah karna urutan jodohnya belum Nampak, belum jelas kapan waktunya akan segera datang yaa sama dengan kematian pula kita tidak tau juga kapan datangnya, saya sering mendengar bahwasannya jodoh,...

Sahabat Aku Merindukanmu

Sahabat Aku Merindukanmu             Assalamu Alaikum wr.wb             Apa yang akan terlintas dipikiran kalian jika mendengar kata sahabat, apakah orang yang selalu didekatnya, selalu ada, atau yang teraktir kita makan, atau yang saling ejek. Itu semua tergantung dari kalian bagaimana mengartikannya, bagiku sahabat adalah seseorang yang berarti untuk kita, seorang pelengkap dalam hidup ini. Semua pasti mempunyai sahabat, saya pernah mendengar bahwa lebih baik memiliki seorang sahabat dari pada seribu teman, mungkin mereka yang mengatakan seperti itu tidak menyadari bahwa sahabat itu bukannya juga adalah seorang teman lantas kenapa kita dengan lantangnya mengatakan seperti itu, iya tidak semua memang teman dapat diartikan sebagai seorang sahabat namun bukan berarti kita juga seenaknya membandingkan seorang sahabat dengan seorang teman, ok saya setuju akan hal itu, namun sa...

Masa SMP

My Story in SMPN 2 Tarowang Guys, sedikit info saya mengalami kesulitan ini, kertas bindernya itu terhambur jadi saya menyusunnya terlebih dahulu. Fine and sekaranglah saatnya. Saya menulisnya di kertas binder pada tanggal 28-04-2011 pada malam Kamis jam 07.00 saat belajar  IPS (wow bayangin ajah gimana keadaan kertasnya. Bindernya saja besi-besinya itu sudah berkarat. uppsss). Dimana malam itu saya ceritakan temanku yang namanya Irnawati tapi teman yang lain juga disinggung kok, Ok. Namanya Irnawati, alamatnya Bungung Konci, dia suka membaca. Teman asal kalian tau saja saya sangat menyayangi temanku ini , wow penyayang memang saya hik hiks. Ceritanya gini saat saya kelas satu Smp, pertamanya itu nggak sama dia dulu gitu duduknya, saat itu saya bersama temanku yang bernama Jusmawati dia adalah teman satu kampungku terus dia juga teman Sdku, dan pada saat semester dua itu kami melakukan pertukaran tempat duduk, sayanya mundur kebelakang dan temanku yang satu maju kedepan...