I
have two father and I have two mother
Tepat hari ini tanggal 12 November
2017, seperti biasa setiap harinya saya selalu membuka social media sebut saja
itu facebook. Ketika saya membuka facebook saya melihat kronologiku alias
beranda facebook penuh dengan ucapan selamat hari ayah, yang kemarin-kemarin
jarang sekali memposting terkait dengan keluarganya, namun tepat pada hari ini
baru mengatakan, sebuah pertanyaan terlintas kenapa mesti ada yang namanya
selamat hari ayah begituh pun selamat hari ibu?kenapa sih hanya tanggal-tanggal
tertentu saja kita mengucapkan selamat hari ibu selamat hari ayah, bagaimana si
latar belakang dari pengankatan hari-hari tersebut? Siapa si yang pertama
mengisahkan hal tersebut?kenapa hanya pada tanggal 12 november saja kita
terlalu sibut mengucapkan itu, banyak ungkapan yang tersusun dari kata-kata
yang begituh indah, kemudian apakah kata-kata indah telah anda ucapkan langsung
pada ayah anda? Apakah seindah itu yang anda katakan sebagaiman yang anda
ungkapkan di sosmed. Aku tau tak seharusnya saya mengatakan yang sperti itu
karna saya pun juga harus melihat kepada diriku sendiri mungkin saya bisa
dikatakan bukanlah anak yang saat ini begituh akrab dengan pattaku(Bapakku)
maaf saya tidak terbiasa menyebut bapak/ayah dan sebagainya karna saya merasa
janggal dengan sebutan yang seperti itu. Iya seperti itulah panggilan yang
ditanamkan dalam diriku. Iya sebagaimana yang saya katakan tadi bahwa memang
hubunganku dengan pattaku agak begituh kaku, semenjak saya merasa sudah bisa
dikatakan remaja. Jujur saja terkadang saja saya ingin kembali mengulang masa
kecil dimana saat saya pura-pura tidur kemudian di gendong di pindahkan ke
tempat tidur ataupun di kembalikan ke rumah yang satu. Mungkin diantara kalian
telah ada yang mengetahui cerita terkait bahwasannya saya tidak tinggal bersama
dengan pattaku dan mamaku, bagi yang belum tau sekarang kalian ketahuilah bahwa
seorang Herlina yang saat ini sudah semester lima di bangku kuliah tumbuh besar
tidak tinggal bersama dengan orang tua kandungnya, bisa dikatakan dia telah
menjadi anak angkat meskipun tidak mempunyai sebuah dokumen resmi terkait hal
ini dan yang menjadi ayah dan ibu angkat bukanlah orang lain tapi dia adalah
tanteku sungguh ketika saya menuliskan kata tante rasanya begituh tidak nyaman
karna saya tidak pernah memanggilnya seperti itu. Saya memanggilnya dengan mama
tua dan suaminya saya panggil Angge’ yang artinya itu bapak/ayah, saya tidak
tau betul terkait nama panggilan tersebut yang intinya itu adalah itulah yang
diajarkan kepada saya sejak kecil. Sedikit informasi terkait seorang Herlina
ini berdasarkan cerita bahwasanya dia diasuh oleh mama tuanya sejak umur 3
bulan, saya tidak tau betul mengapa seperti itu. Seben. Tapi arnya hal tersebut
juga memjadi tanda Tanya yang sangat besar terhadap diriku sendiri. Tapi sudahlah
suatu kesyukuran tersendiri untuk saya mempunyai orang tua dua pasang yang
berbeda dengan anak-anak yang lain. Namun satu hal yang harus ketahui
bahwasannya ayah angkatku saat ini sudah tidak disampingku lagi beliau telah
meninggal ketika saya masih kelas 4 atau 5 SD jika tidak salah ingat yang saya
ingat itu saat itu bertepatan dengan pernikahan salah satu kakak sepupuku yaitu
anaknya yang kedua tepat pada hari selasa. Sungguh kepergiannya sesuatu yang
tak terduga bahwa hari kepergiannya menhadap sang ilahi malam sebelum hari itu
kita masih menikmati suasana pesta di rumah kami. Menyakitkan bukan? Seseorang yang
begituh baik, begituh peduli kepada orang lain, begituh penyayang meninggalkan
kami semua. Sebagaimana orang-orang yang selalu katakan bahwasannya orang yang
baik akan lebih cepat diambil oleh sang pencipta. Seseorang yang tidak pernah
bersuara keras kepadaku seseorang yang sangat memanjakanku seseorang yang
sangat penyayang. Dia begituh peduli kepada anak-anak yang berada
disekitarannya dan beliau yang sangat tidak menyukai seorang ibu yang memarahi
anaknya, justru jika beliau melihat seorang ibu yang memarahi anaknya maka
beliau akan memarahi ibu tersebut. Sungguh hari itu sangat tidak bisa terimah,meskipun
saya masih belum tau jelas hal kematian, sampai saat inipun terkadang saya
memikirkan hal-hal yang sudah tidak seharusnya saya pikirkan. Sungguh saya
sangat merindukan beliau, namun tak banyak hal yang bisa kulakukan selain
mengirimkan doa untuknya. Membayangkan raut wajahnya, dengan senyuman khas yang
dimilikinya ketika tertawa pun saya masih ingat betul raut wajahnya.
Bukan maksud untuk membedakannya
diantar dua pahlawanku namun mereka memiliki karakter tersendiri dan hal itu
berbeda satu sama lain. Pattaku(bapakku) memiliki karakter yang tegas, keras
kepala, seseorang yang anak bungsu namun beliaulah yang paling didengarkan
diantara semua saudaranya. Bukan berarti yang lain tidak tapi seperti itulah
analisis saya selamah ini namun yang saya ingat pula bahwasannya dia sangat
menhargai bapak angkatku sebagai ipar yang tertuanya. Aku tau pattaku memang
orang yang begituh keras namun dia tak kalah penyayangnya hanya saja cara
menunjukkannya kepadaku berbeda dia tetap pattaku yang terbaik yang tidak akan
pernah ada yang bisa seprtinya. Saat ini kondisi beliau tidak begituh membaik,
sejak semester empat kemarin beliau mengalami sakit yang kita tidak ketahui,
tapi Alhamdulillah berita terakhir yang saya dengar bahwasannya kondisi beliau
telah agak membaik saya sempat berbicara kemarin lewat telepon sebelum
berangkat ke Toronipa untuk Mid. Sebenarnya saat ini saya selalu berusahan
untuk membangun kembali kedekatan atau komunikasi yang agak sedikit renggang
antara diriku dan beliau. Semester empat kemarin untuk pertama kalinya saya
mendengar beliau menangis dalam telpon menceritakan rasa sakit yang beliau
alami dan berbicara begituh lama lewat telepon yang dimana sebelumnya ketika
kami berbicara hanya satu dua kalimat sudah bahkan pernah menolak untuk
berbicara kepadaku katanya dia tidak tau apa yang harus dia bicarakan. Sekali lagi
saya katakana bahwa beliau tak kalah hebatnya dengan orang tua kalian.
Terkait dengan mama tuaku dan mama
mudaku sehat selalu, panjang umur pastinya dampingi anaknya ini hingga dia
mampu menjadi seperti kalian yang hebat-hebat, yang saat ini masih tetap kek
anak kecilnya kalian, yang hanya semesternya banyak, tingkah laku, sifat dan
hal lainnya tak berbeda dengan Kanza(putrid bungsu).
#Rindu
kalian.
Komentar
Posting Komentar