Brownies
Assalmu
alaikum wr.wb
Hay para pembaca semoga kalian tidak pernah bosan untuk
membaca ceritaku.
Brownies
adalah sejenis kue yang menurut saya sangat disukai oleh semua orang,terutama
saya yang tidak pernah bosan dengan kue yang satu ini dengan karakteristik lembut, manis, mengembang dan sudah
pasti enak, yang bahan utamanya adalah coklat, baik itu coklat batang ataupun coklat
bubuk, tapi bukan hanya itu saja bahan yang digunakan untuk membuat brownies
terdapat pula bahan lainnya seperti gula pasir, telur, mentega, terigu, susu coklat, vanili, soda kue dan bahan lainnya, cara
membuatnya pun cukup simple menurut saya karna saya sudah empat kali membuatnya
dengan peralatan yang sangat terbatas yang
saya miliki. Tapi saya juga hanya membuat yang sederhana saja, brownies kukus
karna jika mau buat yang dipanggang tidak ada peralatannya. Sekilas terlintas
dipikiran kenapa saya ingin menulis tentang kue brownies, actually banyak
pertimbangan tema atau hal-hal yang ingin saya ceritakan bukan hanya ini saja,
tetapi saya tertariknya untuk menceritakan hal ini, dimana sebelumnya saya
telah upload cerita yang menceritakan ketika saya SMP dan dalam cerita itu ada
seseorang yang terlupakan saya ceritakan, actually I’m don’t forget beliau, I
remember her, saya ingat beliau adalah seseorang yang menjaga keamanan
sekolahku, beliau orang yang baik, yang rajin, beliau itu mirip dengan almarhum
bapak angkatku, ketika kumelihat wajahnya, dan saat itu juga beliau sudah agak
tua, dan jujur saja sampai saat ini saya masih agak menhindari untuk melihat
lelaki tua karna saya tidak sanggup melihatnya, ketika saya melihat seorang
lelaki tua hatiku terasa sakit, rindu dengan almarhum bapak angkatku yang saya
sangat rindukan namun tak bisa lagi untuk bertemu, saya hanya bisa
mengirimkannya doa-doa semoga beliau ditempatkan disisi Allah Swt, amin. Oh iya
namanya yang menjaga sekolahku saat SMP kami biasa memanggilnya Dg Pamma saya
tidak begituh ingat namanya yang formal selain nama daengnya itu, dan saya
berharap saat ini beliau sehat-sehat selalu dan panjang umur. Mungkin pembahasan yang tadi telah keluar
dari judul di atas, but I think not problem.
Pada
hari ini saya memulai aktivitas seperti biasanya, yaa sebagai muslimah harus
melaksanakan kewajibannya. Saya terbangun dari lelap tidurku tepat pada jam
04:20 upzz alarm bunyi, dan I wake up from my bedroom and I go in the masjid.
Setelah melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslimah saya pun kembali ke Mahad tercinta, istirahat
sejenak karna merasa lelah efek kamarku di lantai tiga Mahad, saya duduk di
dekat jendela menhirup udara yang masih segar di pagi hari, sampai akhirnya
saya berpikir untuk melakukan lari pagi alias olahraga
ringan, meskipun saya berangkat lari pagi dari Mahad seorang diri biasanya, saya
berangkat dengan dia ya dia temanku tapi kali ini tidak. Namun setelah sampai di jalan banyak yang sedang lari
pagi dan hari ini juga adalah hari libur
sehingga ramai mulai dari anak kecil sampai orang tua, ada yang bersama dengan
istrinya pula, so sweet dehh, nyesek sayanya yang sendiri (hehehe). Tempat saya
lari
pagi itu tidak begituh jauh hanya
di sekiran Mahad sampai dengan jln Brimob setelah sampai denga
rute yang telah saya putuss\kan akhirnya putar balik lagi.
Lari
pagi ini saya lakukan setiap hari minggu jika tidak ada kegiatan pengajian di
Mahad ataupun bukan hari-hari untuk
memberishkan mahad. Baik, dalam
perjalan sambil saya lari-lari dengan iringan music india
yang saya dengarkan menggunakan heandset, iya karna saat saya melakukan lari
pagi paling suka dengar music, tapi sampai saat ini saya masih belum bisa
menhapal satu lagu, baik itu lagu local ataupu luar, saya juga tidak pintar
menyanyi jadi saya paling tidak suka jika disuruh menyanyi ketika saya masih duduk dibangku sekolah dulu sekarang pun sudah jadi mahasiswa belum bisa-bisa menyanyi
menhabiskan satu lagu, kecuali kalau satu surah bisa, surah Al-ikhlas misalnya.
Di jalan saya bertemu sesuatu hal yang tak terduga yaitu seekor meong, kucing
yhaa, dan karna saya merasa agak lelah kemudian saya istirahat dan duduk di
pinggiran trotoar untuk istirahat sejenak, kucingnya datang menhampiriku,
memanjakan dirinya dikakiku, bermain-main, entah mengapa saya sangat senang
bermain dengannya, yang biasanya jika saya dihampiri kucing menhindar karna di Mahad
juga terdapat beberapa ekor kucing namun tak sesenang yang saya rasakan pagi
itu, kucing tersebut mungkin telah dibuang sehingga tersesat di jalan,
kucingnya memiliki bulu belang-belang coklat. Setelah agak beberapa lama
istirahat saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saya karna baru setengah
perjalanan dan do you know guys, kucingnya itu ikut, saat saya lari-lari kecil
kucingnya juga ikut berlari sampai-sampai sayapun video, entah mengapa ada rasa
tersendiri, saya senang. Namun, kucingnya tidak ikut sejauh saya berlari,
mungkin dia lelah, ataupun dia malu karna banyak orang yang menyaksikannya
berlari bersamaku, dan akhirnya saya berlari-lari sendiri meskipun banyak orang
namun kita asik-asik sendiri, bahkan ketika saya bermain dengan kucing saya
tidak begituh memperhatikan orang-orang yang sedang lari pagi saat itu, saya
tidak memperdulikan, meskipun kutau mereka akan berkata sesuati, tapi menurut
saya itu tidak penting untuk saya dengarkan, saya tidak merasa malu, dan santai saja, pede
aja gitu untuk apa saya menhabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak begituh
penting, saya tidak ingin memikirkan orang lain apalagi hanya karna unsur perkataan,
meskipun kita tau bahwa terkadang perkataan itu lebih tajam dari pedang dan
segala benda tajam lainnya, sangat menusuk hait. Tapi sudahlah bawa
santai saja.
Setelah
saya sampai target rute perjalanan saya memutuskan untuk kembali. Di perjalanan saat saya pulang bertemu kembali dengan kucing yang tadi sampai kucingnya bela-belain menyebrang untuk menhampiriku, dan mengikutiku beberapa langkah sempat saya berpikir dan berharap bisa mengikutiku sampai mahad dan berniat untuk merawatnya karna saya tertarik, dan saya juga suka berbiacar kepada binatang asal jangan anjing, ular, dan kuda sunggu saya takut. Di perjalanan juga saya melihat seorang ibu yang sedang berjalan-jalan dengan anak laki-lakinya
dan seorang lelaki dengan anak perempuannya, terlintas di dalam hati rasa rindu
yang sangat mendalam kepada pattaku ehh bapakku maksudnya maaf saya tidak
begituh terbiasa menyebut pattaku dengan sebutan bapak, ayah dan sebagainya
karna dari kecil sudah seperti itu yang diajarkan, saya tidak begituh paham
dengan kenapa panggilannya seperti itu, menurut cerita yang saya dengar bahwa
dalam keluarga kami itu yang apabila anak laki-laki itu jika sudah punya anak
akan mengikuti panggilan kakek-kakek yang terlebih dahulu, namun tidak berlaku
pada anak perempuan, kalian pasti tidak paham kan, misalnya gini sayakan anak
perempuan jika suatu saat nanti telah mempunyai suami dan in sya allah
dikarunia seorang anak maka anakku akan memanggil ayah atau bapaknya itu
seperti apa, sesuai dengan bagaimana tradisi penepatan panggilan dari suamiku
bukan yang dari tradisi dari keluargaku begituh, sedangkan untuk adekku yang
laki-laki jika suatu saat nanti juga menikah dan punya anak maka sudah pasti
anaknya itu anak memanggilnya patta, segituh saja pemahamanku terkait hal itu,
jadi kadang-kadang teman-temanku itu bingung gitu ketika saya menceritakannya
terkait pattaku atau saya sebut pattaku, jadi saya menjelaskannnya lagi kalau
pattaku itu bapakku. Kembali kepembahasan yang tadi iyaa saya sangat rindu
kepadanya, saya juga ingin kembali mengulang waktu semasa kecil ketika saya
tidur digendong dikembalikan ke rumah mama angkatku alias tanteku saya tidak
akan membahas panjang dulu terkait anak angkat may be one day, I will writing
about that. Iyaa pattaku suka mengendongku ketika kutertidur di rumahnya, dan
membawaku pulang karna jarak rumahnya mama angkatku yang rasa mama kandung itu
tidak begituh jauh, mengapa saya di kembalikan? Karna jika saya terbangun di
rumahnya pattaku saya akan nangis jika tidak mama angkatku disampingku, jadi
meskipun sudah tengah malam tetap dikembalikan , saya masih ingat terkadang
jika di jalan pulang saya suka terbangun namun tetap pura-pura tidur begituh,
apalagi saya termasuk golongan anak yang begituh manja. Terkadang saya begituh
iri kepada teman-temanku yang mendapat perhatian lebih dari orang tuanya
sedangkan dia sudah dewasa begitu, namun orang tuanya begituh perhatian, dan
sungguh saya sangat jengkel kepada anak yang dengan santainya ketika mengatakan
kata iyo, kau kepada orang tuanya, janganlah seperti itu guys. Keirianku kepada
teman-temanku terkait hai itu bukan berarti orang tuaku tidak perhatian, hanya
saja caranya berbeda dengan orang tua kalian. Tak ada orang tua yang tak
menyanyangi anaknya, hanya saja cara menujukkannya itu berbeda-beda.
Suasana hati beberapa hari terakhir
ini sedang tidak begituh baik, sampai saya melakukan banyak hal, namun tak hal
yang saya lakukan yang arahnya kepada hal-hal yang buruk, saya hanya lebih
menyibukkan diriku kepada hal-hal yang positif, ke perpustakaan misalnya,
menulis, membaca, ke kantin atau hanya sekedar jalan-jalan saja, akhir-akhir
ini jujur saja rasanya ingin selalu menyendiri, entah mengapa saya nyaman
sendiri, terkadang suatu waktu kita itu juga membutuhkan waktu untuk sendiri
memikirkan hal-hal yang pernah kita lakukan, dosa-dosa yang telah diperbuat,
apalagi baru-baru ini saya mendapatkan teguran keras dari seseorang yang saya
anggap sahabat, kalian tidak perlu tau siapa dia, aku menyadari satu hal dari
tegurannya bahwa selamah ini candaanku, ejekanku membuatnya bermaksud lain
namun, sungguh saya tidak mempunyai maksud lain apalagi sampai membuatnya sakit
hati, iya aku akui mungkin saya telah over melakukan hal tersebut. Iyaa memang
sakit ketika dia menyampaikannya namun saya pikir itu wajar, justru saya senang
karna saya bisa mengetahuinya. Namun satu hal yang kalian harus tau iya
biasanya memang suka membicarakan, mengatakan kejelekan orang pas didepannya,
mengatakan hal yang buruk didepannya, tapi dibelakang dapat saya pastikan hal
yang buruk yang saya katakan didepannya tidak saya katakan kepada orang lain. And
I don’t care, you believe me or not, karna itu urusan kalian. Banyak cara yang
saya tempuh untuk membuat suasana hatiku membaik, sholat, berdoa, mengaji, lari
pagi, tersenyum kepada orang memperlihat bahwa saya bahagia baik-baik saja,
pada akhirnya memasak, nah ini yang terkait judul, sepulang lari pagi saya cek
kembali apakah masih ada bahan-bahan untuk mebuat kue dan ternyata masih ada
lebihnya ketika membuatkan kue ulang tahun untuk salah seorang my best friend
beberapa hari yang lalu, karna entah mengapa setelah membuat kue brownies ada
rasa yang terpenuhi mungkin ini adalah jawaban dari doa-doaku untuk mendamaikan
hatiku, karna sesungguhnya Allah maha membolak-balikkan hati dan salah satu
perantaranya yaitu untuk mendamaikan hati ini itu adalah animo yang sangat kuat
untuk membuat brownies, ini bukan pertama kalinya lagi saya membuat kue
tersebut sebagaimana yang saya katakan sebelumnya. Kali ini saya membuat rasa
yang berbeda lagi kali ini ada tambahan pisangnya, dan kali ini juga porsinya
lebih besar dari sebelumnya. Setiap saya membuat kue brownies hasilnya itu
selalu berbeda-beda. Ada rasa yang pernah ada, rasa yang hilang, upsss bukan
rasa itu. Pertama kali saya membuat kue brownies dengan panduan resep yang saya
lihat pada salah satu halaman yang ada di facebook. Saya melihatnya bahannya
tidak begituh sulit didapatkan dan tidak begituh mahal caranya pun yang begituh
simple. Pengalaman saya pertama kali saya membuatnya, samapi pegal tangal untuk
menkocok telurnya dengan gula pasirnya, apalagi sampai gulanya hancur dan
berwarna putih karna petunjuk seperti itu kemudian alat yang dipake only garpu
karna tidak ada mixer, dengan menggunakan bahan yang ada pula. Hasilnya itu
menurut saya sangat memuaskan satu koreksian dari saya sendiri kuenya manis
skali, lembutnya sudah dapat, dan mengembangnya. Untuk kedua kalinya hasilnya kurang
manis lagi, dikarenakan saya melanggar resep, kemudian yang ketiga kalinya saya
membuatnya bersama dengan My best Friend Sitti Nurhalimah Muhlis dia juga salah
satu penulis, saat itu kami membuatnya untuk kue ulang tahun sahabat kami,
actually saat itu saya only give her intruksi tapi dialah yang mengerjakannya,
do you know guys kali ini suatu kesalahan terjadi kami lupa menambha air panci
yang di pake menkukus, hampir saja sesuatu yang tidak diinginkan terjadi tapi
Alhamdulillah Allah masih melindungi kami, saat itu untuk kue yang kedua pancinya
kehabisan air dan gosong sampai tempat yang digunakan itu meleleh, sungguh itu
terjadi diluar dugaan. Tapi hasil kuenya yang berhasil itu alhamdulillah
menurut saya sudah bagus hanya saja kami harus lebih hati-hati dan belajar
lagi. Kemudian yang keempat ini baru saja kritikannya itu menurut saya
kebanyakan airnya, melanggar resep lagi. Namun tetap enak karna buatan saya
sendiri, dan membuatku senang. Saya akan selalu tetap belajar hingga akan
menhasilkan yang terbaik, jikapun yang terbaik telah saya gapai maka saya akan
tetap belajar karna menurut saya tidak ada orang yang rugi setelah belajar.
Ok, thank you for attention, telah
meluangkan waktunya untuk membacanya semoga saja ada hal-hal yang bermanfaat,
dan semoga saja juga kalian dapat mengambil pelajaran dari cerita di atas. Nantikan
lagi cerita selanjutnya.
Wassalamu Alaikum
wr.wb
saran aja.. kalwmau bikin kue harus hati2 kawan. tpi bgus kok.. semngt trus
BalasHapussaranya untuk kuenya aja nih, nggak ada buat tulisannya gitu? tapi makasih yaa
Hapus